Katetgori

Payung Elektrik Masjid Raya Annur Rusak Berat, Siapa yang Bertanggungjawab?

Andre | 26 Mar 2023, 22:54
Payung Masjid Raya Annur yang tampak mengalami kerusakan (MCR) Payung Masjid Raya Annur yang tampak mengalami kerusakan (MCR)

SERUAK.com - Dua unit payung elektrik di halaman Masjid Raya Annur Provinsi Riau yang diterjang badai angin kencang disertai hujan lebat, pada Sabtu (26/3) mengalami kerusakan berat, hingga ada sejumlah kompenen yang patah. 

Diketahui, progres pengerjaan payung elektrik di halaman Masjid Raya Annur sudah mencapai 90 persen. Ditargetkan progres pengerjaan sudah rampung dan bisa digunakan pada pekan kedua ramadan.

Berdasarkan keterangan Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR PKPP) Provinsi Riau, Thomas Larfo Dimiera saat dikonfirmasi membenarkan adanya kerusakan payung elektrik Masjid Raya Annur. 

Dia mengatakan, payung tersebut rusak akibat diterjang angin kencang dan hujan lebat. Sehingga mengakibatkan beberapa komponen payung elektrik rusak berat hingga patah. 

“Payung masjid ini memang fungsinya bukan untuk menahan angin kencang atau hujan lebat, tapi untuk menahan panas di siang hari. Jadi sebelum digunakan, kami mencoba membuka payung, tapi belum sempat ditutup dilanda cuaca ekstrem, hujan lebat, dan angin kencang. Sehingga menyebabkan beberapa tiang penahan payung bengkak dan ada yang patah,” ujar Thomas, Ahad (26/3/2023).

Untuk perbaikannya, kata Thomas, masih menjadi tanggung jawab dari Kontraktor PT Bersinar Jesstive Mandiri, sampai selesai dan digunakan.

Dijelaskan dia, kendati proses pengerjaan penataan infrastruktur kawasan Masjid Raya Annur masa perpanjangan kedua sudah habis. Namun, pihak kontraktor masih berkewajiban memperbaiki tanpa ada tambahan anggaran dari pemerintah.

“Kontraktor bertanggungjawab untuk perbaikan. Untuk masa perpanjangan kedua memang sudah habis, tapi dengan kejadian ini tidak bisa kita paksakan. Kita sudah rapatkan, masih ingin tahu berapa lama perbaikan. Ini kejadian alam tidak bisa berbuat apa-apa. Dari pihak pengawas kami minta untuk buat justifikasi perbaikan,” ungkapnya. 

Thomas mengaku, untuk progres pembangunan payung elektrik sudah 90 persen. Hanya tinggal hanya 10 persen di penyempurnaan payungnya. Kemudian, untuk progres pengerjaan lantai keramik sudah 95 persen.

"[Lantai keramik] tinggal merapikan ada yang pecah. Gapura sepertinya sebentar lagi selesai material sudah ada dan tinggal pasang saja, kalau yang struktur inti tinggal hiasan,” ungkap Thomas. 

Thomas menambahkan, bahwa pihaknya telah menargetkan, pada bulan ramadan ini tetap bisa digunakan untuk masyarakat dalam menjalani ibadah. "Terutama pada saat Lebaran nanti Insha Allah sudah bisa digunakan untuk sholat di halaman Masjid Raya Annur,” ungkapnya.

Diketahui pembangun pemasangan enam payung elektrik mirip dengan Masjid Nabawi di Madinah ini,  memakan annggaran sebesar Rp40,7 miliar dari pagu anggaran lebih kurang Rp42 miliar.*