Ini Bahaya Meniup Makanan Panas Menurut Medis

SERUAK.com - Menyantap makanan hangat memang terasa lebih nikmat. Disajikan di depan mata dengan asap yang mengebul dari alat makan seperti mangkok, piring, ataupun cangkir, pasti membuat Anda menjadi semakin tidak sabar untuk segera menyantapnya.
Apalagi dikonsumsi setelah hujan atau saat di pagi hari sebelum memulai aktivitas, rasanya begitu menenangkan dan jadi semakin nikmat. Bahkan, tidak sedikit dari kita yang rela meniup makanan lebih dulu agar bisa segera dikonsumsi tanpa harus "membakar" lidah.
Namun, tahukah Anda bahaya meniup makanan atau minuman panas yang kerap kita lakukan? Jika Anda ternyata salah satu orang yang hobi meniup makanan panas sebelum dikonsumsi, sebaiknya segera hentikan kebiasaan tersebut.
Faktanya, meniup makanan justru bisa mendatangkan bahaya kesehatan. Bahkan, secara medis pun tidak menganjurkan untuk melakukan hal tersebut. Bagaimana bisa? Yuk, simak penjelasannya.
Dilansir Liputan6.com dari laman Steemit, Kamis (27/4/2023), meniup makanan atau minuman panas ternyata bisa membahayakan kesehatan. Hal ini dikarenakan mikroorganisme di dalam mulut bisa berpindah ke makanan atau minuman yang akan dikonsumsi. Mikroorganisme ini biasanya berkumpul di sisa-sisa makanan yang belum dibersihkan.
Kebiasaan ini juga bisa membahayakan kesehatan karena Anda jadi lebih rentan terhadap penyakit. Kemudian, bila Anda meniupkan makanan atau minuman untuk orang lain, mereka mungkin bisa menderita penyakit atau masalah yang sama seperti yang Anda miliki setelah mengonsumsinya.
Meniup makanan memang membuat makanan lebih cepat dingin. Akan tetapi, ada alasan terhadap kesehatan kenapa hal itu tidak boleh dilakukan, di antaranya:
Berpotensi mengganggu kesehatan
Seperti yang sempat kami sebutkan sebelumnya, meniup makanan panas dapat mentransfer mikroorganisme yang berbahaya. Seperti misalnya ada kuman atau bakteri yang ada di dalam mulut bisa berpindah ke dalam makanan, sehingga bisa membahayakan kesehatan.
Ganggu keseimbangan asam tubuh
Meniupkan makanan panas berpotensi dapat mengganggu keseimbangan asam tubuh. Di mana, ada pelepasan karbon dioksida (CO2) yang kemudian bereaksi dengan uap air (H2O) dalam makanan. Proses tersebut akhirnya menghasilkan asam karbonat (H2CO3) yang membuat tingkat keasaman makanan meningkat.
Makanya, ketika dikonsumsi Anda bisa mendapatkan lebih banyak asam karbonat yang bisa mengganggu keseimbangan asam dalam tubuh.*